KONSEP DASAR SISTEM
A.Definisi Sistem
1. Penekanan pada Elemen
Suatu sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang
saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
2. Penekanan pada Prosedur
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
B. Komponen Sistem
1. Input
2. Proses
3. Output
4. Boundary (batasan)
5. Interface (antar muka)
6. Environment (lingkungan luar)
7. Objective (tujuan)
C. Klasifikasi Sistem
1. Berdasarkan Kerterwujudannya
* Sistem Fisik, contoh : Sistem Komputer
* Sistem Abstrak, contoh : Sistem Belajar Mengajar
2. Berdasarkan Kealamiahannya
* Sistem Alami, contoh : Sistem Perputaran Bumi
* Sistem Buatan, contoh : CBIS
3. Berdasarkan Bisa Mengendalikan Operasi atau Tidak
* Sistem Tertentu, contoh : Sistem Komputer
* Sistem Tak Tentu, mengandung probabilitas
4. Berdasarkan Lingkungannya
* Sistem Tertutup
* Sistem Terbuka
Dalam dunia bisnis, berlaku Relative Closed System
C. Karakteristik Sistem
1. Organisasi
2. Interaksi
3. Interpedensi
4. Integrasi
5. Main Objective
D. Metode Sistem
1. BlackBox Sistem
2. Analytic System
KONSEP DASAR INFORMASI
A.Definisi Informasi
Data : kenyataan-kenyataan yang sudah memiliki arti, tapi
masih bersifat implisit
Informasi : data yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki arti
B. Siklus Informasi
C. Kualitas Informasi
1. Akurat
2. Relevan
3. Tepat Waktu
4. Lengkap
KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI
A.Definisi Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu.
B. Komponen Sistem Informasi
C. Definisi Sistem Informasi Manajemen
Suatu SIM adalam kumpulan dari interaksi-interaksi sistem-sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi.
D. Tingkatan Manajemen
1. Tingkat Perencanaan Strategis (Strategic
Planning Level)
Posisi : Direktur, para wakil direktur
Sumber informasi : > 75% eksternal
Bentuk Informasi : > 75% ringkas
2. Tingkat Pengendalian Manjemen (Management
Control Level)
Posisi : Kepala Departemen, Kepala Bagian, Manajer
Sumber informasi : 50% eksternal-internal
Bentuk Informasi : 50% ringkas-rinci
3. Tingkat Pengendalian Operasional (Operational
Control Level)
Posisi : supervisor, pimpinan proy Sumber informasi : > 75% internal
Bentuk Informasi : > 75% rinci
E. Tipe-tipe Keputusan
* Keputusan Terprogram
* Keputusan Semi Terprogram
* Keputusan Tidak Terprogram
Konsep Dasar Organisasi Sistem Informasi
A.Definisi Organisasi
Sistem saling pengaruh-mempengaruhi antara orang dalam kelompok kerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang sama.
B. Deskripsi Tugas (Job Description)
Suatu rincian yang menunjukkan posisi, tanggung jawab, wewenang, fungsi, dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh seorang personil di dalam suatu organisasi
Alasan-alasan Pengembangan Sistem :
1.Adanya Permasalahan
2.Adanya Peluang
3.Adanya Standarisasi Pemerintah
Peningkatan-peningkatan yang bisa terjadi apabila
dilakukan pengembangan sistem :
}Performance
}Information
}Economy
}Efficiency
}Services
Definisi Siklus Hidup Pengembangan Sistem :
Serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh professional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sIstem informasi
SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM
Pendekatan-pendekatan Pengembangan Sistem :
1.Pendekatan yang dipandang dari metodologi yang digunakan :
* Pendekatan Klasik (Clasiccal Approach)
* Pendekatan Terstruktur (Structured Approach)
2. Pendekatan yang dipandang dari sasaran yang akan dicapai :
* Pendekatan Sepotong (Piecemeal Approach)
* Pendekatan Sistem (Systems Approach)
3.Pendekatan yang dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari sistem :
* Pendekatan Bawah-Naik (Bottom-up Approach)
* Pendekatan Atas-Turun (Top-Down Approach)
4.Pendekatan yang dipandang dari cara mengembangkannnya :
* Pendekatan Sistem Menyeluruh (Total-System
Approach)
* Pendekatan Moduler (Modular Approach)
5.Pendekatan yang dipandang dari teknologi yang akan digunakannya :
* Pendekatan Lompatan Jauh (Great Loop
Approach)
* Pendekatan Berkembang (Evolutionary Approach)
Metodologi pengembangan sistem dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu :
1.Functional decomposition methodologies
* HIPO (Hierarchy plus InputProcess-Output)
* Information Hiding
2.Data-oriented methodologies
* Data-flow oriented methodologies
* Data structure oriented methodologies
3. Prescriptive methodologies
* ISDOS (Information System Design and
Optimozation System)
* PLEXSYS
* PRIDE
* SDM/70
* SPECTRUM
* SRES (Software Requirement Engineering System)
dan SREM (Software Requirement Engineering
Methodology)
Alat-alat untuk pengembangan sistem :
1.Alat-Alat Analisis
* DFD
* Kamus Data
* ERD
2.Alat-alat Perancangan
* Spesifikasi Proses
* HIPO
*Structured Chart
* Diagram Warnier-Orr (W/O)
* Diagram Jackson
Pengetahuan dn Keahlian yang diperlukan oleh Analis
Sistem :
1. Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan
data, teknologi komputer dan pemrograman komputer.
2.Pengetahuan tentang bisnis secara umum.
3.Pengetahuan tentang metode kuantitatif
4.Keahlian pemecahan masalah
5.Keahlian komunikasi antara personil
6.Keahlian membina hubungan antara personil
KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN SISTEM
A. Kebijakan Sistem
ØKebijakan untuk mengembangkan sistem
informasi dilakukan oleh manajemen puncak
ØAlasan : manajemen menginginkan untuk meraih
kesempatan-kesempatan yang ada yang tidak
dapat diraih oleh sistem yang lama atau sistem
yang lama mempunyai banyak kelemahan
kelemahan yang perlu diperbaiki (misalnya untuk
meningkatkan efektifitas manajemen,
meningkatkan produktifitas, atau meningkatkan
pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan).
ØTugas dari komite pengarah (steering committee) :
1.Mengkaji, menyetujui atau membuat rekomendasi yang berhubungan dengan perencanaan sistem, proyek-proyek sistem serta pengadaan perangkat keras, perangkat lunak dan fasilitas-fasilitas lainnya.
2. Mengkoordinasi pelaksanaan proyek sistem sesuai dengan perencanaan.
3. Memonitor atau mengawasi kemajuan dari proyek sistem.
4. Menilai kinerja dari fungsi-fungsi sistem yang telah dikembangkan.
5. Memberikan saran-saran dan petunjuk terhadap proyek sistem yang sedang dikembangkan, terutama yang berhubungan dengan pencapaian sasaran sistem, sasaran perusahaan dan juga terhadap kendala-kendala yang dihadapi.
B. Perencanaan Sistem
ØPerencanaan sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja, dan yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangkan sistem ini serta untuk mendukung operasinya setelah ditetapkan.
ØJangka waktu penentuan sistem tediri dari :
* Perencanaan jangka pendek periode 1 s/d 2
tahun.
* Perencanaan jangka panjang meliputi periode
sampai dengan 5 tahun.
Proses perencanaan sistem dapat dikelompokkan
dalam 3 proses utama, yaitu :
1.Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan
oleh staf perencanaan sistem
* Mengkaji tujuan, perencanaan strategi, dan taktik perusahaan
* Mengidentifikasikan proyek-proyek sistem
* Menetapkan sasaran-sasaran proyek sistem
* Menetapkan kendala proyek-proyek sistem
* Menentukan proyek-proyek sistem prioritas
* Membuat laporan perencanaan sistem
* Meminta persetujuan manajemen
2. Menentukan proyek-proyek sistem yang akan
dikembangkan dan dilakukan oleh komite pengarah
* Menunjuk tim analis
* Mengumumkan proyek pengembangkan sistem
3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem akan dikembangkan dan dilakukan oleh analis system.
* Melakukan studi kelayakan
* Menilai kelayakan proyek sistem
* Membuat usulan proyek sistem
* Meminta persetujuan manajemen
Studi Kelayakan :
proses mmempelajari, menganalisis masalah yang telah ditentukan sesuai tujuan akhir yang diinginkan.
Faktor- faktor Kelayakan :
1.Technology
2.Economic
3.Law
4.Operation
5.Schedule
Analisis Sistem :
Penguraian dari suatu sIstem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat disulkan perbaikan-perbaikan.
Langkah-langkah Analisa Sistem :
1.Identify, yaitu mengidentifikasi masalah
(Penyebab Masalah, Titik-tik Keputusan, dan Personil-
personil Kunci)
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
3.Analyze, yaitu menganalisis sistem
(Kelemahan Sistem dan Kebutuhan Pemakai)
4. Report, yaitu membuat laporan
Wawancara :
mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden.
Tujuan wawancara :
}Mencari fakta dan informasi
}Menjajagi sikap dan pendapat
}Verifikasi data dan informasi yang telah dikoreksi
}Memperoleh data kualitatif dan kuantitatif tentantang kebijaksanaan prosedur dan biaya.
}Mencari jawaban yang lengkap dan jujur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi informasi dalam
wawancara :
}Pewawancara
}Responden
}Topik penelitian yang tertuang dalam daftar pertanyaan
}Situasi wawancara
Teknik wawancara :
}Menjelaskan tujuan wawancara
}Memberi kesempatan responden untuk bicara, hal yang perlu :
◦Hindari dugaan untuk menguji
◦Hindari perusahaan harus membela sistem lama
◦Memberi rasa senang, percaya dan tenang
}Merangsang responden untuk menjawab pertanyaan yang diajukan
}Menggali jawaban lebih jauh bila dikehendaki dan mencatatnya
Kode Etik bagi Pewawancara :
}Jujur di dalam pengisian kuesioner
}Cermat
}Obyektif dalam menyampaikan pertanyaan, netral, tidak mempengaruhi responden dalam menangkap maksud pertanyaan dan menjawabnya
}Jujur dalam mencatat jawaban
}Tulislah jawaban responden selengkapnya, persis seperti yang diucapkannya
}Menaruh perhatian dan penuh pengertian terhadap responden
}Sanggup membuat responden tenang dan bersedia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
}Hargailah responden.
CARA PERHITUNGAN
A. Hitungan Maju
Aturan :
–Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegaiatan bisa dimulai bila kegiatan predecessor telah selesai
–EF + ES + D, EF(i-j) = ES(i-j) + D(i-j)
–Bila predecessor banyak, maka ES = EF terbesar predecessor
B.Hitungan Mundur
Aturan :
–LS = LF – D
–Jika successor banyak, maka LF = LS kegiatan berikutnya terkecil.
Sifat atau Syarat Umum Jalur Kritis :
}Pada kegiatan pertama : ES = LS = 0 atau E(1) = L(1) = 0
}Pada kegiatan terakhir/terminal : LF = EF
PERT (Project Evaluation and Review Technique)
}a = kurun waktu optimistik = waktu tersingkat, bila mulus (1/100 jika kondisi sama)
}m = kurun waktu paling mungkin
}b = kurun waktu pesimistik = waktu terlama, jika segala sesuatu tidak baik
}SLACK = Float = menunjukkan S waktu yang diperkenankan suatu kegiatan boleh ditunda, tanpa mempengaruhi jadwal penyelesaian proyek secara keseluruhan.
}Te = waktu harapan
}Te = 1/6 (a + 4m + b)
}TE = waktu paling awal peristiwa terjadi (The earliest time of accurance)
}TL = waktu paling akhir peristiwa terjadi (The latest time of accurance)
}S = Deviasi standar
S = 1/6 (b-a)
}V = Variansi
V = S2
OBSERVASI
PELAKSANAAN OBSERVASI
Observasi Terstruktur
Kegiatan ini memerlukan alat pencatat data yang spesifik, dimana hasilnya akan dianalisa dan dicatat ke dalam fungsi-fungsi yang telah ditentukan.
Observasi Semi Terstruktur
Kegiatan ini tidak memerlukan catatan selama observasi, dimana hasilnya akan dicatat pada formulir khusus setelah proses pengamatan selesai.
Keunggulan Observasi
Data yang dikumpulkan mempunyai kehandalan yang tinggi, karena dapat langsung.
Dapat langsung melihat apa yang sedang dikerjakan. Kadang-kadang pekerjaan yang rumit, sulit dijelaskan dengan kata-kata. Selain itu sistem analis juga dapat langsung menggambarkan kegiatan yang terjadi.
Dapat menggambarkan lingkungan fisik, seperti tata letak peralatan, penerangan, ganguan suara, dan lain sebagainya.
Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan, baik pada waktu rutin atau pun tidak.
Kelemahan Teknik Observasi
Pada umumnya orang yang diamati akan merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga melakukan pekerjaan dengan semestinya. Bahkan terkadang cenderung melakukan pekerjaan lebih baik dari biasanya atau sering menutup-nutupi kekurangan yang ada.
Pekerjaan yang diobservasi belum tentu mewakili tingkat kesulitan yang ada, terutama jika waktu observasi adalah waktu-waktu pada volume normal.
Teknik Sampling dibagi dalam 2 (dua) jenis, yaitu :
Pengambilan Sampel Secara Keputusan
Pemilihan sampel dilakukukan berdasarkan keputusan yang masuk akal menurut opini dan pengalaman si pengambil sampel.
Pengambilan Sampel Secara Statistik
Pemilihan sampel dilakukan secara acak (random), baik random sederhana, sistematik atau pun bertingkat, sehingga setiap sampel memiliki peluang yang sama.
Empat tahap merancang Sampel yang baik :
1.-Menentukan data-data yang dikumpulkan
2.-Menentukan populasi yang dijadikan sampel
3.-Memilih jenis-jenis sampel
Sampel Sesuai, yaitu sampel yang tidak terbatas, dan merupakan sampel non probabilitas.
Sampel Positif
Sample Sederhana
Sample kompleks
4.-Menentukan ukuran sampel